Naga Api Dan Naga Air

Naga Api Dan Naga Air

Naga Api Dan Naga Air Taka

Serangan (damage - count)

Suara.com - Sektor ganda putra Pelatnas PBSI tidak hanya terkenal dengan prestasi atletnya yang mentereng. Di sisi lain, para juru taktik di belakangnya juga kerap jadi idola.

Ya, rasanya sulit untuk tidak mengaitkan keberadaan duo pelatih Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat dalam kesuksesan sektor ganda putra PBSI menelurkan pasangan-pasangan hebat.

Dari tangan dingin meeka lah muncul bakat-bakat hebat seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, hingga Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Pasangan yang disebutkan terakhir bahkan benar-benar mendominasi sektor ganda putra dunia. The Minions --julukan Kevin/Marcus-- telah menduduki peringkat satu dunia dalam empat tahun terakhir.

Baca Juga: Swiss Open 2021: Beda Cuaca, Pasangan Ganda Putra RI Butuh Adaptasi

Herry IP menjelaskan bahwa dirinya lebih dulu meniti karier sebagai pelatih sektor ganda putra PBSI dibanding Aryono. Pelatih berjuluk Naga Api itu dipanggil ke pelatnas pada 1992 untuk melatih para pemain level pratama.

Seiring berjalannya waktu, Herry mendapat promosi untuk meracik taktik di level senior. Dia pun mengaku butuh seorang asisten dan mendapat rekomendasi nama Aryono dari legenda bulutangkis Christian Hadinata.

"Saat itu Aryono melatih di klub PB Djarum. Saya bilang boleh kalau memang dikasih, karena saya dan dia itu bukan orang asing, tetapi teman lama," kenang Herry Iman Pierngadi dalam acara bincang media via Zoom, Rabu (3/3/2021).

"Saya merasa cocok, buat saya Aryono itu klop dengan saya. Bahasanya enak. Sifatnya itu bertolak belakang, di mana saya saat muda emosian dan galak, sementara Aryono identik sabar, tenang dan jarang marah."

Kolaborasi Herry dengan Aryono pada akhirnya mampu melahirkan pasangan ganda putra berprestasi seperti yang telah disebutkan di atas.

Baca Juga: Natasha Wilona Terciduk Dinner Bareng Cowok, Bukan Kevin Sanjaya?

Hingga kini, pelatih yang kerap dijuluki Naga Api dan Naga Air itu masih terus mencurahkan pikiran dan tenaganya di Pelatnas PBSI, dan Herry yakin karatker keduanya lah yang membuat kerjasama mereka langgeng sama sekarang.

"Ada dua karakter dan itu jadi satu. Itu yang bisa membuat kami sampai sekarang berjalan hingga sejauh ini," terang Herry IP.

Tiga Naga Api dan Air

Reka bentuk tatu yang dipersembahkan adalah gabungan mistik unsur-unsur api dan air, ditunjukkan oleh tiga kepala naga yang bangkit dari api dan ombak laut. Kepala tengah naga dengan jambul yang khas dan tajam mengeluarkan unsur api dari mulutnya. Dua kepala yang tinggal, diletakkan secara simetri di sisi, tumbuh dari air yang berpusar, menambah dinamik pada komposisi. Keseluruhannya dibuat dalam gaya klasik, monokromatik dengan butiran dan kontras yang kaya, yang menekankan drama dan kekuatan adegan itu.

Suara.com - Sektor ganda putra Pelatnas PBSI tidak hanya terkenal dengan prestasi atletnya yang mentereng. Di sisi lain, para juru taktik di belakangnya juga kerap jadi idola.

Ya, rasanya sulit untuk tidak mengaitkan keberadaan duo pelatih Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat dalam kesuksesan sektor ganda putra PBSI menelurkan pasangan-pasangan hebat.

Dari tangan dingin meeka lah muncul bakat-bakat hebat seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, hingga Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Pasangan yang disebutkan terakhir bahkan benar-benar mendominasi sektor ganda putra dunia. The Minions --julukan Kevin/Marcus-- telah menduduki peringkat satu dunia dalam empat tahun terakhir.

Baca Juga: Swiss Open 2021: Beda Cuaca, Pasangan Ganda Putra RI Butuh Adaptasi

Herry IP menjelaskan bahwa dirinya lebih dulu meniti karier sebagai pelatih sektor ganda putra PBSI dibanding Aryono. Pelatih berjuluk Naga Api itu dipanggil ke pelatnas pada 1992 untuk melatih para pemain level pratama.

Seiring berjalannya waktu, Herry mendapat promosi untuk meracik taktik di level senior. Dia pun mengaku butuh seorang asisten dan mendapat rekomendasi nama Aryono dari legenda bulutangkis Christian Hadinata.

"Saat itu Aryono melatih di klub PB Djarum. Saya bilang boleh kalau memang dikasih, karena saya dan dia itu bukan orang asing, tetapi teman lama," kenang Herry Iman Pierngadi dalam acara bincang media via Zoom, Rabu (3/3/2021).

"Saya merasa cocok, buat saya Aryono itu klop dengan saya. Bahasanya enak. Sifatnya itu bertolak belakang, di mana saya saat muda emosian dan galak, sementara Aryono identik sabar, tenang dan jarang marah."

Kolaborasi Herry dengan Aryono pada akhirnya mampu melahirkan pasangan ganda putra berprestasi seperti yang telah disebutkan di atas.

Baca Juga: Natasha Wilona Terciduk Dinner Bareng Cowok, Bukan Kevin Sanjaya?

Hingga kini, pelatih yang kerap dijuluki Naga Api dan Naga Air itu masih terus mencurahkan pikiran dan tenaganya di Pelatnas PBSI, dan Herry yakin karatker keduanya lah yang membuat kerjasama mereka langgeng sama sekarang.

"Ada dua karakter dan itu jadi satu. Itu yang bisa membuat kami sampai sekarang berjalan hingga sejauh ini," terang Herry IP.

Otospeed.id – Wonogiri. Tidak mau mengikuti tren yang sedang ramai main plug and play part asesoris, salah satu pelajar SMA Negeri 2 Wonogiri yang punya hobi modifikasi ini mencoba terapkan konsep yang sarat akan seni gambar. Di kalangan para modifikator kerap disebut dengan tehnik airbrush, sebuah motor matic keluaran pabrikan berlambang garputala jadi media penuangan kreatifitasnya.

“Saya bosan dengan modif yang kebanyakan mengandalkan part variasi, hasilnya pasti hampir sama dengan temen. Soalnya barang produksi masal yang sudah pasaran, kalau ini kan murni hasil coretan brusher”, papar pelajar yang kerap disapa Anggit ini.

Motor yamaha mio milik warga asli wonogiri ini langsung saja diboyong ke Semarang, dipercayakan pada Rief Painting and Airbrush yang dikenal dengan spesialisasi di grafis, sekujur bodi langsung masuk ruang eksekusi. Dengan konsep full airbrush mengambil tema naga api dan naga air yang akan menyelimuti bodi motor, dipilih warna hijau dan merah yang bersimpangan dibatasi nuansa biru sebagai pemisahnya.

Sebagai karakter naga api di bagian bodi kiri motor dan naga air di bagian kanan motor. Pilihan warna ini menjadi tantangan untuk menyatukan ke dalam bodi motor dengan lekukan yang tidak sedikit ini. “Kalau hanya karakter naga api dan air saja dilihat kurang padat, saya tambah dengan ornamen grafis dan motif dedaunan. Karakter naga sendiri juga dibuat seolah hanya berupa bayangan yang samar menyatu dengan warna di kedua sisinya”, terang Arif Widodo sang brusher.

Jika dilihat dengan seksama untuk keseluruhan gambar yang dilebur dalam berbagai warna pada motor, sepertinya proses pengerjaan cukup rumit. Tumpukan warna dan corak yang banyak menjadikan motor ini memang spesial di pengerjaan dan finishingnya, butuh ketelitian supaya porsi gambar dan warna seimbang.

“Kalau sepintas mungkin warna dominan hanya tiga saja, tapi kalau lebih detail perhatikan saja yang garis kecil hingga menyeluruh bisa dihitung berapa macam kombinasinya”, kekehnya. Pengecatan ini memakan waktu tidak begitu lama, mulai dari proses dasar epoxy hingga airbrush ke finishing hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan saja. l And

Naga adalah makhluk legendaris, biasanya hanya dibaca dalam cerita-cerita luar biasa. Mereka sangat jarang, dan kalau bukan karena peristiwa sejarah, penghancuran seorang diri kota-kota besar dan kota-kota kecil yang makhluk-makhluk ini lakukan, mereka mungkin dianggap sebagai mitos belaka. Legenda sangat spesifik tentang kerusakan-kerusakan oleh naga; mencatat kekuatan besar mereka, kecepatan, kecerdikan supranatural mereka, dan di atas segalanya, api besar yang membakar di dalam diri mereka. Berjuang melawan naga dikatakan puncak bahaya itu sendiri, hanya cocok untuk orang-orang bodoh, atau ksatria-ksatria paling berani. Catatan Khusus: Kejituan unit ini memberikannya kemungkinan tinggi mengenai sasaran, tetapi hanya ketika ia menyerang. Kepemimpinan unit ini menyanggupkan unit di sebelahnya di pihak yang sama melukai lebih banyak darah di peperangan, meskipun ini hanya berlaku untuk unit berlevel lebih rendah.